Senin, 29 Oktober 2012

~♥~Terimalah pasangan kita APA ADANYA~♥



~♥~Terimalah pasangan kita APA ADANYA~♥~

Seorang pria dan kekasihnya menikah dan acaranya pernikahannya sungguh megah. Semua kawan-kawan dan keluarga mereka hadir menyaksikan dan menikmati hari yang berbahagia tersebut. Suatu acara yang luar biasa mengesankan.

Mempelai wanita begitu anggun dalam gaun putihnya dan pengantin pria dalam tuxedo hitam yang gagah. Setiap pasang mata yang memandang set
uju mengatakan bahwa mereka sungguh-sungguh saling mencintai.

Beberapa bulan kemudian, sang istri berkata kepada suaminya, "Sayang, aku baru membaca sebuah artikel di majalah tentang bagaimana memperkuat tali pernikahan," katanya sambil menyodorkan majalah tersebut. "Masing-masing kita akan mencatat hal-hal yang kurang kita sukai dari pasangan kita.

Kemudian, kita akan membahas bagaimana merubah hal-hal tersebut dan membuat hidup pernikahan kita bersama lebih bahagia" Suaminya setuju dan mereka mulai memikirkan hal-hal dari pasangannya yang tidak mereka sukai dan berjanji tidak akan tersinggung ketika pasangannya mencatat hal-hal yang kurang baik sebab hal tersebut untuk kebaikkan mereka bersama.

Malam itu mereka sepakat untuk berpisah kamar dan mencatat apa yang terlintas dalam benak mereka masing-masing. Besok pagi ketika sarapan, mereka siap mendiskusikannya.
"Aku akan mulai duluan ya", kata sang istri. Ia lalu mengeluarkan daftarnya. Banyak sekali yang ditulisnya, sekitar 3 halaman.

Ketika ia mulai membacakan satu persatu hal yang tidak dia sukai dari suaminya, ia memperhatikan bahwa airmata suaminya mulai mengalir. "Maaf, apakah aku harus berhenti?" tanyanya. "Oh tidak, lanjutkan" jawab suaminya.

Lalu sang istri melanjutkan membacakan semua yang terdaftar, lalu kembali melipat kertasnya dengan manis diatas meja dan berkata dengan bahagia "Sekarang gantian ya, engkau yang membacakan daftarmu".

Dengan suara perlahan suaminya berkata "Aku tidak mencatat sesuatupun di kertasku.
Aku berpikir bahwa engkau sudah sempurna, dan aku tidak ingin merubahmu. Engkau adalah dirimu sendiri. Engkau cantik dan baik bagiku. Tidak satupun dari pribadimu yang kudapatkan kurang".

Sang istri tersentak dan tersentuh oleh pernyataan dan ungkapan cinta serta isi hati suaminya. Bahwa suaminya menerimanya apa adanya, Ia menunduk dan menangis.

♥▬▬▬▬------------▬▬▬▬------------▬▬▬▬------------▬▬▬▬-----------▬▬▬▬♥
Pesan moral :
Dalam hidup ini, banyak kali kita merasa dikecewakan, depresi, dan sakit hati.
Sesungguhnya tak perlu menghabiskan waktu memikirkan hal-hal tersebut.
Hidup ini penuh dengan keindahan, kesukacitaan dan pengharapan.

Mengapa harus menghabiskan waktu memikirkan sisi yang buruk, mengecewakan dan menyakitkan jika kita bisa menemukan banyak hal-hal yang indah di sekeliling kita?
Kita akan menjadi orang yang berbahagia jika kita mampu melihat dan bersyukur untuk hal-hal yang baik dan mencoba melupakan yang buruk.

Cinta tak pernah memandang kekurangan orang yang kita sayangi dan kita cintai.

Cinta hanya akan membawa kebahagian dan saling berbagi untuk memahami kekurangan masing-masing. mencintai dengan apa adanya.

Cinta tak pernah menyakiti, yang sebenarnya adalah menambah kedewasaan dan cara berpikir kita untuk memandang hidup, sebagai kasih karunia Allah Azza wa Jalla yang terbaik. Cintailah semua makhluk dengan harapan semua berbahagia.

by:cerita motivasi

◙Assalamualaikum Warohmatulahi Wabarokatuh ◙

♥♥Teman-temanku yang baik hati ♥♥
"Ketika segala kekurangan & perbedaan terasa wajar adanya; ketika sisi sisi kehidupan yang satu menjadi pengisi & pelengkap bagi yang lain; & ketika hal hal terburuk bisa menjadi sarana untuk lebih mendewasakan diri .Intinya adalah keikhlasan dalam menjalani apa yg sudah digariskan~Nya. Karena itu pula,yang akan membuat kita IKHLAS menerima pasangan kita dengan segala kelebihan & kekurangannya".

•♥•Terimalah pasangan kita APA ADANYA•♥•.

Wassalam...

(¯`v´¯)
`•.¸.•´
¸.•´... ¸.•´¨) ¸.•*¨)
(¸.•´ (¸.•´ .•´ ¸¸.•¨¯`•.♥

~"SABAR ADALAH PERINTAH ALLAH SWT"~

Assalamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh...

Ikhwan wa akhwat fillaah...

~"SABAR ADALAH PERINTAH ALLAH Subhanallohu wataa a'llaa"~

"Sabar"--- kata yang sangat mudah diucapkan, namun sulit untuk dilaksanakan. "Sabar" adalah sebuah kesadaran yang timbul dan manifestasi iman dan ikhlas. "

"Sabar" secara konkrit tidak terbatas pada ruang dan waktu. "Sabar" adalah menahan diri dan menanggung suatu penderitaan baik dalam sesuatu yang tidak diinginkan ataupun dalam bentuk kehilangan sesuatu yang sangat dicintai atau disenangi.


Nabi Muhammad Shalallahu alihi wailihi wasallam  bersabda: "Ke"sabar"an itu penerangan(cahaya)". (Muslim).

Rasulullah Shalallahu alihi wasallam bersabda: "Dan siapa yang memelihara kesopanan dirinya, "Allah" akan memelihara kesopanannya dan siapa yang merasa cukup, maka "Allah" akan mencukupinya dan siapa yang melatih ke"sabar"an, maka "Allah" akan menyabarkannya. Dan tiada seorang yang mendapat karunia (pemberian) "Allah" yang lebih baik dari ke"sabar"an." (HR.Bukhory).

Lalu Rasulullah juga bersabda: "Sangat mengagumkan keadaan seorang Mukmin, sebab keadaan bagaimanapun baginya adalah baik dan tidak mungkin terjadi demikian, kecuali bagi seorang Mukmin. Jika mendapat nikmat, ia bersyukur dan itu baik baginya, dan bila menderita kesusahan, ia ber"sabar", maka ke"sabar"an itu lebih baik baginya." (HR.Muslim).

Kemudian sabda Rasulullah  Shalallahu alihi wailihi wasallam kepada putrinya yang mengutus seseorang, meminta agar Nabi segera datang, karena putranya sakit hampir meninggal. Maka Rasulullah bersabda kepada utusannya: "Kirim salam dan katakan padanya, sungguh terserah kepada "Allah" untuk memberi atau mengambil kembali dan segala sesuatu tergantung pada ajal yang ditentukan baginya, maka hendaklah "sabar" dan mengharap pahala dari "Allah"." (HR.Bukhory).

Juga sabda RasulullahShalallahu alihi wailihi wasallam  : "Allah telah berfirman: "Apabila Aku menguji seorang hamba-Ku dengan buta kedua matanya, kemudian ia "sabar", maka Aku menggantikannya dengan surga." (HR.Bukhory).

Rasulullah juga bersabda: "Sesungguhnya besarnya pahala itu tergantung pada besarnya cobaan. Apabila "Allah" mencintai suatu kaum, Ia menimpakan cobaan kepada mereka. Maka siapa yang ridha, mendapat keridhaan "Allah" dan siapa yang murka, mendapat murka "Allah"." (HR.Tirmidzi dan Ibn Majah).

Kemudian Rasulullah bersabda: "Tidak henti-hentinya cobaan menimpa kaum Muslimin, baik mengenai diri, sanak keluarganya atau harta kekayaannya hingga ia menghadap kepada "Allah" sudah bersih dari dosa (tidak ada tuntutan) padanya." (HR.Tirmidzi).

Tahan menderita juga termasuk "sabar", tapi lebih berat. Hal itu merupakan harta perniagaan para Siddiqin dan tanda-tanda orang saleh. Hakikat tahan menderita adalah orang Muslim menderita karena untuk kepentingan "Allah", lalu ia ber"sabar" dan tahan uji. Ia tidak menolak kejahatan, kecuali dengan kebaikan. Ia tidak membalas untuk kepentingan pribadinya, sepanjang hal itu berada di jalan "Allah" dan untuk mencari ridha "Allah". Teladan mengenai hal itu terdapat pada para Rasul dan salihin. Karena jarang orang yang berjuang di jalan "Allah" tidak mendapat penderitaan, karena hal itu merupakan sarana bertemu dengan "Allah".


Ketika Rasulullah membagikan harta rampasan perang, seorang Arab dusun berkata: Aku tidak mau harta rampasan itu menurut cara yang ditentukan "Allah". Maka hal itu disampaikan kepada Rasulullah. Maka ketika itu wajah Rasulullah merah. Kemudian beliau bersabda: "Semoga "Allah" merahmati saudaraku Musa. Ia lebih menderita dari ini, tapi ia pun ber"sabar". (Muttafaq 'alaih).

"Allah" berfirman dalam Surat Ibrahim Ayat 12: "Mengapa kami tidak akan bertawakal kepada "Allah", padahal Dia telah menunjukkan jalan kepada kami, dan kami sungguh-sungguh akan ber"sabar" terhadap gangguan-gangguan yang kamu lakukan kepada kami. Dan hanya kepada "Allah" saja orang-orang (Mukmin) yang bertawakal itu berserah diri."

Dengan beberapa contoh nyata dari generasi terdahulu perihal ke"sabar"an dan tahan uji, maka seorang Muslim akan mampu hidup "sabar" dengan mengharap ridha "Allah". Ia hadapi segala cobaan dan penderitaan tanpa mengeluh, marah ataupun membalas keburukan dengan keburukan melainkan dengan kebaikan. Ia pemaaf, "sabar" dan mengampuni segala kesalahan orang lain. Sebagaimana firman "Allah" dalam Surat Asy-Syura Ayat 43: "Tetapi orang yang ber"sabar" dan memaafkan sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan."

Menurut Abdus Samad Al Palimbani, tingkatan "sabar" ada tiga, yaitu:

1. "Sabar" orang awam (tasabbur) yakni menanggung kesusahan dan menahan kesakitan dalam menerima hukuman Allah Subhanalohu wata'allaa.

2. "Sabar" orang yang menjalani tarekat, yakni terbiasa dengan sifat "sabar".

3. "Sabar" orang arif (istibar) yakni merasa lezat dengan bala' dan merasa rela dengan pemberian Allah Subhanallohuwata'alla atas dirinya.

Manfaat "sabar" menurut KH MD Sirojudin dalam bukunya yang berjudul 'Hakekat Ikhlas dan Indahnya Ke"sabar"an, adalah:

1. Sikap "sabar" dapat membimbing seseorang kepada tingkat pengabdian kepada Allah secara sempurna.

2. Sikap "sabar" dapat menstabilkan jiwa seseorang sehingga bertindak sesuatu seimbang.

3. Sikap "sabar" dapat meredam amarah dan dendam.

4. Sikap "sabar" cerminan hati nurani yang selalu menguntungkan orang lain.

5. Orang yang ber"sabar" bila berbicara dan bertindak selalu menyejukkan dan membahagiakan orang lain.

6. "Sabar" merupakan pondasi kezuhudan dan ketawaduan.

Sikap "sabar" sebenarnya sangat perlu dimiliki oleh setiap orang karena "sabar" merupakan perisai hidup sehingga Allah berfirman dalam Surat Yusuf Ayat 18 "Sabar" itu indah" (Asshobaru jamil). Kita harus selalu ber"sabar" dalam menghadapi berbagai masalah kehidupan yang terjadi. Anggaplah semua yang terjadi adalah suatu ujian dan cobaan..

Menurut Imam Al-Gozali, "sabar" adalah sesuatu kondisi mental dalam mengendalikan nafsu yang tumbuhnya adalah atas dorongan ajaran agama. Sedangkan menurut Ulama Sufi, "sabar" adalah tidak mudah teragitasi oleh sesuatu kejadian yang di luar keinginan manusia. Jadi "sabar" adalah sanggup menunggu yang ditunggu adalah sesuatu yang pasti datang ("sabar" dalam kamus Islam adalah aktif dan dinamis).

Salah satu akhlak mulia yang harus dimiliki kaum Muslimin adalah "sabar" dan tahan menderita, karena "Allah". "Sabar" dalam melatih diri dan rela terhadap sesuatu yang tidak disenanginya yang menyangkut ibadah kepada "Allah".

Umat Islam sangat dianjurkan untuk menjadi orang yang "sabar". "Allah" telah memfirmankan dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqqarah Ayat 45 : "Dan mintalah pertolongan (kepada "Allah") dengan "sabar" dan (mengerjakan) shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali orang-orang yang khusyuk".

Ke"sabar"an dan tidak berkeluh kesah termasuk akhlak yang harus diusahakan dan diperoleh melalui latihan dan perjuangan melawan hawa nafsu. Setiap kaum Muslimin mengetahui bahwa "sabar" merupakan perintah "Allah" SWT sebagaimana firman "Allah" dalam Surat Ali 'Imran Ayat 200: "Hai orang-orang yang beriman, ber"sabar"lah kamu dan kuatkanlah ke"sabar"anmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada "Allah" supaya kamu beruntung (sukses)."

Dan firman "Allah" dalam Surat Al-Baqaeah Ayat 153: "Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah "sabar" dan shalat sebagai penolongmu....."

Lalu firman "Allah" SWT dalam Surat An-Nahl Ayat 127: "Ber"sabar"lah (hai Muhammad) dan tiadalah ke"sabar"anmu itu melainkan dengan pertolongan "Allah"...."

Kemudian firman "Allah" dalam Surat Luqman Ayat 17: ".... dan ber"sabar"lah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh "Allah").'"

Juga firman "Allah" dalam Surat Al-Baqarah Ayat 155-157: "... Dan berikanlah berita gembira bagi orang-orang yang "sabar", (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk."

Kemudian "Allah" berfirman dalam Surat As-Sajadah Ayat 24: "Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka "sabar" dan selalu meyakini ayat-ayat Kami."

"Allah" sangat menyukai orang-orang yang "sabar", oleh karena itu "Allah" selalu menyertai orang yang "sabar", seperti yang difirmankan-Nya dalam Al-Qur'an Surat Al-Anfaal 46 : "....., sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang "sabar".

Bahkan, begitu cintanya "Allah" kepada orang yang "sabar", "Allah" memberikan kekuatan, seperti yang dijanjikan-Nya dalam Al-Qur'an Surat Al-Anfaal Ayat 66 : "Sekarang "Allah" telah meringankan kepadamu dan Dia telah
mengetahui bahwa padamu ada kelemahan. Maka jika ada di antaramu seratus orang yang "sabar", niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang, dan jika di antaramu ada seribu orang (yang "sabar"), niscaya mereka dapat mengalahkan dua ribu orang dengan seizin "Allah". Dan "Allah" beserta orang-orang yang "sabar".

Balasan bagi orang-orang yang "sabar" sangatlah besar. "Allah" akan memberikan balasan kepada orang-orang yang "sabar " dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan (Al-Qur'an, Surat An Nahl Ayat 96).

Bahkan pahalanya tanpa batas, seperti janji "Allah" dalam Al-Qur'an Surat Az-Zumar Ayat 10 : "...... Sesungguhnya hanya orang-orang yang ber"sabar"lah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas".

"Allah" menganugerahkan sifat-sifat yang baik kepada orang-orang yang "sabar". seperti Firman "Allah" SWT dalam Al-Qur'an Surat Fushshilat Ayat 35 : "Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang "sabar" dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar".

Mereka akan dibalas dengan martabat yang tinggi (dalam surga) karena ke"sabar"an mereka dan mereka akan disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat didalamnya. (Al-Qur'an Surat Al-Furqaan Ayat 75).

Supaya ke"sabar"an kita selalu terjaga, maka seharusnya kita selalu berdo'a : "................... Ya Tuhan kami, limpahkanlah ke"sabar"an kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu). (Al-Qur'an Surat Al-A'raaf Ayat 126).

Hidup ini akan terasa sangat indah apabila ke"sabar"an dimiliki dan diterapkan oleh semua orang di dunia ini.
Subhanallah......

wallohu a'lam bisawab