Senin, 12 Maret 2012

".....bukti Cinta"

 oleh Khalilah Ulfah Mariah 'Arief' pada 13 Maret 2012 pukul12:30

Alangkah hancur perasaannya
kalau kerinduannya ditolak oleh
yang Maha tak Menolak
kerinduan,
 alangkah berkeping-
kepingnya kecintaannya, bila
... keinginannya untuk dekat
tertolak oleh yang Maha tak
Menolak hambaNYA yang ingin
dekat,
 itu semua tak ada pada
DzatMU, itu semua tak ada dalam
SifatMU, itu semua tak ada pada
PerbuatanMU, apalagi yang
membuatku tertolak sedangkan
Engkau yang Maha Menerima,
apalagi yang membuatku
tersingkir sedangkan Engkau
yang Maha Merangkul,
 apalagi.........?
yang membuatku terjauhkan,
sedangkan Engkaulah yang Maha
Mendekatkan, salahkah aku
merindukanMU, sedangkan
Engkaulah yang Menciptakan
kerinduanku padaMU, salahkah
aku menginginkan dekat
padaMU, sedangkan Engkaulah
yang Menciptakan keinginanku
untuk dekat kepadaMU, salahkah
aku merasa tenggelam dalam
Samudra KelembutanMU,
sedangkan Engkaulah yang
Menciptakan perasaan itu
dihatiku...?
Wahai engkau yang mengaku
pecinta-Nya,
meski belum pernah kau lakukan
satu pun yang diharamkan-Nya,
ketahuilah: satu-satunya saat
ketika kau tak berdosa
adalah ketika engkau sedang
berada dalam genggaman kedua
tangan-Nya.

Dua orang saling bicara. “Andai
saja
aku bisa bertemu dengan Yunus
itu,” kata yang satu.
“Aku pernah bertemu
dengannya,” kata yang lain.

“Ia cuma seorang tua yang
cintanya tak kesampaian.”

Q. S. An-Naml : 18 - 19,
“Hingga apabila mereka sampai
di lembah semut berkatalah
seekor semut. “Hai semut-semut,
masuklah kedalam sarang-
sarangmu, agar kamu tidak
diinjak oleh Sulaiman dan
tentaranya, sedangkan mereka
tidak menyadari.”

Maka dia tersenyum dan tertawa
karena perkataan semut itu. Dan
dia berdo’a: “Ya Tuhanku, berilah
aku ilham untuk tetap
mensyukuri nikmat-Mu yang
telah Engkau anugerahkan
kepadaku, dan kepada kedua
orang ibu bapakku, dan untuk
mengerjakan amal shaleh yang
Engkau ridhai; dan masukkanlah
aku, dengan rahmat-Mu, ke
dalam golongan hamba-hamba-
Mu yang shaleh.”

Seorang yang merindukan
Allah, di manapun ia berada akan
mencari-cari tanda-tanda-Nya,
jejak-jejak-Nya. Di manapun ia
berada, pada dasarnya ia selalu
dalam penantian menunggu
‘kehadiran’ Allah kepada dirinya.

Ia selalu menanti saat-saat Allah
berkenan membuka hijab-Nya.

Wallaahu a'lamu bishshawaab


bay:  ("siti Ajj)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar